Page Header

  • Home
  • About
  • Login
  • Register
  • Search
  • Current
  • Archives
Home > Semnas TPV 2020 > Daud

Penggunaan Limbah Ikan Leubiem (Chanthidermis maculatus) dalam Ransum terhadap Kelayakan Usaha Itik Petelur Fase Starter

M Daud, M A Yaman, Zulfan ., Y Armia

Abstract

Pakan merupakan faktor yang memengaruhi biaya produksi itik petelur, biaya pakan mencapai 70% dari total biaya produksi, untuk itu diperlukan pakan alternatif yang dapat mengurangi biaya produksi, salah satunya adalah limbah ikan leubiem (Chanthidermis maculatus). Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan limbah ikan leubiem dalam ransum terhadap kelayakan usaha itik petelur fase starter. Materi penelitian yang digunakan 500 ekor itik petelur umur 1 hari (DOD). Perlakuan ransum yang digunakan: P1 (ransum kontrol/tanpa limbah ikan leubiem), P2 (ransum mengandung 10% kulit ikan leubiem), P3 (ransum mengandung 10% kepala ikan leubiem), P4 (ransum mengandung 10% tulang ikan leubiem) dan P5 (ransum mengandung 10% kombinasi limbah ikan leubiem). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri 5 perlakuan dan 4 ulangan. Variabel yang diamati adalah: harga ransum, biaya produksi, IOFC, penerimaan (hasil penjualan), keuntungan dan kelayakan usaha. Data yang diperoleh ditabulasi dan dikalkulasi sesuai dengan variabel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga ransum itik petelur fase starter berkisar antara Rp. 4.081,- 5.205,-/kg. Total biaya produksi terendah terdapat pada perlakuan ransum P5 yaitu Rp. 26.270,-/ekor. Penerimaan diperoleh dari hasil penjualan itik petelur fase starter berdasarkan bobot hidup Rp. 40.000/kg. IOFC dan keuntungan tertinggi diperoleh pada perlakuan ransum P5 yaitu Rp. 17.318,-/ekor. Kelayakan usaha berdasarkan nilai BC dan RC ratio dari semua perlakuan ransum menunjukkan nilai yang diperoleh lebih besar dari 0 dan 1. Hal ini menunjukkan bahwa usaha itik petelur menguntungkan dan layak diusahakan. Disimpulkan bahwa usaha peternakan itik petelur fase starter dengan penggunaan limbah ikan leubiem dalam ransum layak untuk diteruskan dan menguntungkan.

 Keywords

Itik petelur; limbah ikan leubiem; kelayakan usaha

References

Anggitasari S, Sjofjan O, Djunaidi IH. 2016. Pengaruh beberapa jenis pakan komersial terhadap kinerja produksi kuantitatif dan kualitatif ayam pedaging. Buletin Peternakan. 40(3):187-196.

Boediono. 2002. Ekonomi Mikro. BEPEF, Yogyakarta.

Daud M, Yaman MA, Zulfan. 2020. Potensi penggunaan limbah ikan leubiem (Chanthidermis maculatus) sebagai sumber protein dalam ransum terhadap produktivitas itik petelur. Livest. Anim. Res.18 (3): 200-211.

Daud M, Mulyadi, dan Z. Fuadi. 2018a. Analisis finansial usaha peternakan ayam ras petelur jantan pada kepadatan kandang yang berbeda. J Agripet. 18(2):110-116.

Daud M, Yaman MA, Zulfan. 2018b. Analisis kelayakan usaha peternakan itik pedaging dengan pemberian pakan lokal fermentasi. Prosiding Seminar Nasional Bidang Ilmu-ilmu Pertanian BKS-PTN Bagian Barat Serang, 5 Juli 2018. Serang (Indonesia): Fakultas Pertanian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. hlm. 699-710.

Daud M, Mulyadi, Fuadi Z. 2016. Persentase karkas itik peking yang diberi pakan dalam bentuk wafer ransum komplit mengandung limbah kopi. J Agripet. 16(1): 62-68.

Husnan S, Suwarsono. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta: Penerbit dan Pencetak AMP YKPN.

Otay, Viviani AM, Manese AV, Lenzun GD, Waleleng POV. 2014. Analisis biaya ransum pengunaan serbuk gergaji hasil rekayasa sebagai pengganti sebagian ransum itik petelur di desa tounelet kecamatan kakaks kabupaten minahasa. J Zootek. 34(2): 49-56.

Prawira RY, Lestari VS, Sirajuddin SN. 2015. Analisis pendapatan peternak itik pedaging berdasarkan skala usaha yang berbeda di desa sipodeceng kecamatan baranti kabupaten sidrap. JIIP. 2(1): 51-60.

Purba M, Ketaren PP. 2011. Konsumsi dan konversi pakan itik lokal jantan umur delapan minggu dengan penambahan santoquin dan vitamin E dalam pakan. JITV. 16(4):280-287.

Rasyaf M. 2011. Panduan beternak ayam pedaging. Cetakan ke-3. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sinaga R, Lubis SN, Butar H. 2013. Analisis usaha ternak itik petelur studi kasus Kecamatan Bandar Khalifah Kabupaten Serdangbedagai. Journal on Social Economic of Agriculture and Agribusiness. 2(4).

Siswati ND, Zair A, Mohammad. 2010. Animal feed making from tuna fish waste with fermentation proces. J Teknik Kimia. 2(2):309-313.

Subhan AT, Yuwanto, Sidadolong JHP. 2010. Pengaruh kombinasi sagu kukus (Metroxylon spp) dan tepung keong mas (Pomacea spp) sebagai pengganti jagung kuning terhadap penampilan itik jantan Alabio, Mojosari dan hasil persilangannya. Buletin Peternakan. 34(1):30-37.

Suryana RR, Noor, Hardjosworo PS, Prasetyo LH. 2011. Karakteristik fenotipe itik Alabio (Anas platyrhynchos Borneo) di Kalimantan Selatan. Buletin Plasma Nutfah. 17(1).

Suprapta IM, Sukanata IW, dan Wiyana IKA. 2017. Analisis kelayakan finansial usaha peternakan itik petelur dengan sistem pemeliharaan intensif. Jurnal Peternakan Tropika. 5(2): 51-61.

DOI: http://dx.doi.org/10.14334/Pros.Semnas.TPV-2020-p.583-596

Refbacks

  • There are currently no refbacks.

Ohter

 Journal Help
 Open Journal Systems
User
Notifications
  • View             Subscribe
Journal Content
  
Browse
  • By Issue        By Author
  • By Title          Other Journals
Font Size

Information for
  • Readers       Authors      Librarians